Pemungutan pajak merupakan tulang punggung pembiayaan negara. Hampir seluruh pembangunan, mulai dari pendidikan, infrastruktur, kesehatan, hingga subsidi publik, bersumber dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Namun, proses pemungutan pajak di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tingkat kepatuhan masyarakat hingga sistem administrasi yang belum sepenuhnya efisien. Bagi mahasiswa, terutama yang tertarik dengan keuangan publik, memahami isu ini dapat menjadi pintu menuju wawasan ekonomi yang lebih luas sekaligus membuka peluang profesi di bidang perpajakan. Bahkan program kuliah tambahan pajak kini banyak diminati untuk memperdalam kompetensi di bidang ini.
Menurut data Kementerian Keuangan, tax ratio Indonesia dalam beberapa tahun terakhir masih berkisar di angka 10-11 persen, lebih rendah dibanding negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam. Angka ini menunjukkan masih rendahnya kemampuan negara dalam menghimpun pajak sebagai sumber penerimaan utama. Sementara laporan Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa masih banyak sektor ekonomi yang belum tergarap optimal, terutama sektor UMKM yang jumlahnya melebihi 60 juta unit. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memperluas basis pajak sekaligus meningkatkan kepatuhan masyarakat.
Mengapa Pemungutan Pajak Menjadi Tantangan?
Sebagian masyarakat masih melihat pajak sebagai beban, bukan kewajiban yang berperan besar dalam pembangunan negara. Minimnya literasi pajak, ditambah pengalaman birokrasi yang dianggap rumit, membuat banyak wajib pajak enggan patuh. Mahasiswa sebagai generasi baru perlu memahami bahwa tantangan pemungutan pajak bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga persoalan sosial dan psikologis.
Faktor yang membuat pemungutan pajak sulit dilakukan:
- Rendahnya kesadaran wajib pajak mengenai fungsi pajak
- Sistem pelaporan dan pembayaran yang belum seragam di semua daerah
- Adanya celah penghindaran pajak pada sektor bisnis tertentu
- Transaksi digital yang sulit dilacak tanpa regulasi kuat
- Kurangnya tenaga pemeriksa pajak dibanding jumlah wajib pajak
Survei terbaru di media ekonomi nasional menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen pelaku usaha mikro belum memiliki NPWP, menandakan belum terciptanya basis wajib pajak yang solid. Hal ini memperkuat pentingnya sosialisasi perpajakan sedini mungkin.
Dampak Tantangan Pemungutan Pajak Bagi Negara dan Masyarakat
Ketika pemungutan pajak tidak maksimal, dampaknya tidak hanya pada kas negara, tetapi juga kualitas layanan publik yang diterima masyarakat. Proyek pembangunan bisa terhambat, program bantuan sosial menjadi terbatas, dan stabilitas fiskal negara melemah. Dalam jangka panjang, ketidakmampuan memaksimalkan pajak dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi yang lebih luas.
Dampak yang paling sering terjadi:
- Penerimaan negara tidak optimal sehingga belanja publik terbatas
- Pemerintah lebih bergantung pada utang
- Infrastruktur dan pelayanan publik berkembang lebih lambat
- Ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi pajak meningkat
Beberapa pemberitaan nasional menyoroti kasus perusahaan besar yang terlibat dalam penghindaran pajak dan merugikan negara triliunan rupiah. Hal ini menjadi gambaran bahwa tantangan pemungutan pajak tidak hanya menyangkut individu, tetapi juga korporasi besar dengan sistem keuangan kompleks.
Peran Mahasiswa dalam Mendukung Sistem Pajak yang Lebih Baik
Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai calon wajib pajak, tetapi juga agen literasi yang mampu menyebarkan pemahaman kepada masyarakat. Dengan mempelajari regulasi, memahami fungsi pajak, dan mengikuti diskusi publik mengenai fiskal, mahasiswa dapat menjadi bagian dari solusi dalam peningkatan kepatuhan pajak. Terlebih bagi mereka yang ingin berkarier di bidang keuangan, akuntansi, atau pemerintahan, wawasan perpajakan menjadi nilai tambah.
Langkah kecil yang dapat dilakukan mahasiswa sejak sekarang:
- Mempelajari mekanisme pelaporan pajak dasar
- Berpartisipasi dalam seminar dan pelatihan perpajakan
- Mendukung penggunaan sistem digital untuk pelaporan pajak
- Mengedukasi lingkungan sekitar tentang pentingnya kepatuhan pajak
- Mengikuti isu fiskal terbaru dari jurnal dan berita ekonomi
Dengan pemahaman yang kuat dan sikap kritis, mahasiswa dapat mengambil peran dalam membentuk sistem perpajakan yang lebih transparan, adil, dan modern. Tantangan dalam pemungutan pajak memang besar, namun dengan partisipasi generasi muda, peluang perbaikan sistem fiskal Indonesia terbuka semakin lebar.
